Berbicara mengenai benda-benda angkasa pasti tidak luput dari yang namanya bintang. Cahaya kelap-kelip yang terlihat pada malam hari adalah cahaya yang dipantulkan oleh bintang ke bumi. Jadi apa sesungguhnya bintang itu ?
Bintang adalah sekumpulan gas panas berbentuk bola berpijar dan memiliki massa yang besar. Panas bintang dihasilkan dari pembakaran gas hidrogen menjadi helium atau yang lebih dikenal sebagai reaksi fusi. Jika kita melihat di bumi ,ukuran bintang akan lebih kecil daripada bulan. Tapi sebenarnya jika kita bandingkan, ukuran bintang beberapa kali lebih besar dibandingkan bulan bahkan lebih besar daripada planet yang ada di tata surya kita. Mengapa bisa demikian? Hal ini dipengaruhi oleh faktor jarak. Pada dasarnya bintang terletak sangat jauh dari bumi. Bahkan jarak dari matahari ke bintang adalah 270 ribu kali jarak matahari ke bumi.
Cahaya yang dipancarkan oleh bintang ke bumi juga membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk mencari waktu tempuh cahaya bintang untuk sampai ke bumi dapat dilakukan dengan membagi jarak bumi-bintang dengan kecepatan cahaya (3x10^8 m/s). Contohnya jika kita ingin menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan cahaya matahari untuk sampai ke bumi. Kita mengetahui bahwa jarak matahari-bumi adalah 149.600.000 km maka jika dibagi dengan kecepatan cahaya , dihasilkan bahwa waktu tempuh cahaya matahari ke bumi adalah 498 sekon (jika dibulatkan menjadi 8 menit). Jadi sebenarnya cahaya matahari telat 8 menit menuju ke bumi. Jika kita melihat cahaya matahari pada jam 1.00 maka sebenarnya disana (matahari) cahaya dipancarkan jam 12.52.
Bagaimana dengan bintang ? Bintang terdekat dengan bumi adalah bintang proxima dan diperkirakan jaraknya 4,2 tahun cahaya. Jika seseorang mengambil gambar bintang tersebut pada tahun 2016 maka sebenarnya gambar yang diambil sudah ketinggalan 4 tahun (cahaya yang dipancarkan tahun 2012).
Tadi jarak bumi-bintang , sekarang bagaimana jika kita mengukur waktu tempuh cahaya antar galaksi? Jarak galaksi bima sakti dengan galaksi andromeda adalah 2,5 juta tahun cahaya.Kita beri perumpamaan. Jika seseorang disana (andromeda) melihat bumi saat ini maka mereka akan melihat kondisi bumi pada beberapa juta tahun yang lalu. Tapi sebenarnya waktu di bumi (bima sakti) dengan waktu di galaksi andromeda adalah sama. Peristiwa ini tampaknya konyol tapi faktanya adalah demikian karena ruang angkasa adalah masalah waktu.
Apakah bintang selalu berkedip ?
Nyatanya bintang tidak selalu berkedip. Faktor-faktor yang mempengaruhinya ada beberapa macam yaitu atmosfer bumi dan jarak. Bumi berada pada lapisan terbawah troposfer. Pada lapisan troposfer , ketinggian mempengaruhi suhu. Semakin tinggi permukaan maka suhunya akan semakin menurun (dingin). Ketika suhu panas, molekul udara mulai bergetar sehingga menyebabkan pembiasan acak. Hal itulah yang menyebabkan bintang terlihat berkedip.Berbeda dengan planet yang tidak begitu terpengaruh oleh getaran molekul udara sehingga planet tidak tampak berkelip.Disiang hari bintang juga memancarkan cahayanya namun karena cahaya dari bintang dapat diimbangi oleh cahaya matahari, cahaya bintang seolah-olah tidak terlihat. Jadi kesimpulannya atmosfer bumi berpengaruh terhadap cahaya bintang. Jika pada suatu tempat yang dingin, bintang tidak akan tampak berkelip.
Proses Terbentuknya Bintang
Sesuai dengan pengertian dari bintang yang adalah gas panas berbentuk bola berpijar. Awal mula bintang terbentuk karena adanya gangguan gravitasi di angkasa. Gangguan dapat berupa gangguan dari bintang sekitar maupun ledakan supernova. Gangguan tersebut menciptakan sebuah gumpalan dalam awan yang kemudian runtuh dan gravitasinya menghisap gas-gas disekitar. Gumpalan tersebut akhirnya mengalami tekanan,memanas dan kemudian mulai berputar. Semakin cepat perputarannya semakin banyak gas, debu yang terhisap yang berujung pada pertambahan suhu. Setelah kurang lebih jutaan tahun berlalu, akan terbentuk inti kecil,padat dan panasnya mencapai sekitar 1500K. Gas maupun debu disekitar kembali terhisap dan memberi energi kepada inti padat itu. Jika temperaturnya sudah mencapai 7 juta kelvin maka hidrogen mulai terurai menjadi helium dan melepaskan energi. Sejumlah materi kembali terus menerus memberi energi kepada inti tersebut selama jutaan tahun. Jika sejumlah massa tercapai dan panas tercukupi, protobintang akan melakukan semburan dua kutub untuk membersihkan bintang muda dari gas-gas dan debu. jika massa tidak mencukupi maka bintang tidak akan terbentuk. Gas-gas dan debu yang dibersihkan akan mengumpul membentuk planet-planet.
Umur Bintang
Seperti yang kita ketahui bahwa terjadi reaksi fusi atau pembakaran gas hidrogen menjadi helium untuk melepaskan energi di bintang. Semakin besar bintang , suhunya akan semakin meningkat yang artinya pembakaran hidrogen yang berlangsung akan lebih cepat pula dibandingkan dengan bintang berukuran kecil. Lamanya bintang hidup bergantung pada kecepatan reaksi fusi. Hal inilah yang menyebabkan bintang berukuran kecil dapat hidup lebih lama daripada bintang yang berukuran lebih besar. Seiring berjalannya waktu , bintang juga bisa mengalami kematian.
Bintang Jatuh
Di angkasa terdapat banyak bebatuan yang melayang bebas yang disebut meteoroid. Terkadang bebatuan ini bergerak mendekati bumi. Ketika meteoroid mendekati bumi, meteoroid akan tertarik oleh gravitasinya bumi. Meteoroid selanjutnya akan menumbuk lapisan bumi dan bergesekan. Gesekan antara meteoroid dengan lapisan bumi sangat dasyat begitu juga dengan panas yang dihasilkan sehingga dalam beberapa kasus meteoroid habis terbakar setelah bergesekan dan menimbulkan percikan api yang kita lihat sebagai bintang jatuh di langit. Jika ukuran meteoroid besar terkadang meteoroid tersebut tidak habis terbakar. Meteoroid terbakar diatmosfer disebut meteor sedangkan meteor yang tiba di bumi disebut meteorit. Jadi kesimpulannya bintang jatuh itu sebenarnya adalah meteor. Bintang jatuh tidak selalu terjadi dimalam hari melainkan juga di siang hari. Namun cahayanya dikalahkan oleh cahaya matahari yang membuatnya tidak terlihat.
Bintang adalah sekumpulan gas panas berbentuk bola berpijar dan memiliki massa yang besar. Panas bintang dihasilkan dari pembakaran gas hidrogen menjadi helium atau yang lebih dikenal sebagai reaksi fusi. Jika kita melihat di bumi ,ukuran bintang akan lebih kecil daripada bulan. Tapi sebenarnya jika kita bandingkan, ukuran bintang beberapa kali lebih besar dibandingkan bulan bahkan lebih besar daripada planet yang ada di tata surya kita. Mengapa bisa demikian? Hal ini dipengaruhi oleh faktor jarak. Pada dasarnya bintang terletak sangat jauh dari bumi. Bahkan jarak dari matahari ke bintang adalah 270 ribu kali jarak matahari ke bumi.
Cahaya yang dipancarkan oleh bintang ke bumi juga membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk mencari waktu tempuh cahaya bintang untuk sampai ke bumi dapat dilakukan dengan membagi jarak bumi-bintang dengan kecepatan cahaya (3x10^8 m/s). Contohnya jika kita ingin menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan cahaya matahari untuk sampai ke bumi. Kita mengetahui bahwa jarak matahari-bumi adalah 149.600.000 km maka jika dibagi dengan kecepatan cahaya , dihasilkan bahwa waktu tempuh cahaya matahari ke bumi adalah 498 sekon (jika dibulatkan menjadi 8 menit). Jadi sebenarnya cahaya matahari telat 8 menit menuju ke bumi. Jika kita melihat cahaya matahari pada jam 1.00 maka sebenarnya disana (matahari) cahaya dipancarkan jam 12.52.
Bagaimana dengan bintang ? Bintang terdekat dengan bumi adalah bintang proxima dan diperkirakan jaraknya 4,2 tahun cahaya. Jika seseorang mengambil gambar bintang tersebut pada tahun 2016 maka sebenarnya gambar yang diambil sudah ketinggalan 4 tahun (cahaya yang dipancarkan tahun 2012).
Tadi jarak bumi-bintang , sekarang bagaimana jika kita mengukur waktu tempuh cahaya antar galaksi? Jarak galaksi bima sakti dengan galaksi andromeda adalah 2,5 juta tahun cahaya.Kita beri perumpamaan. Jika seseorang disana (andromeda) melihat bumi saat ini maka mereka akan melihat kondisi bumi pada beberapa juta tahun yang lalu. Tapi sebenarnya waktu di bumi (bima sakti) dengan waktu di galaksi andromeda adalah sama. Peristiwa ini tampaknya konyol tapi faktanya adalah demikian karena ruang angkasa adalah masalah waktu.
Apakah bintang selalu berkedip ?
Nyatanya bintang tidak selalu berkedip. Faktor-faktor yang mempengaruhinya ada beberapa macam yaitu atmosfer bumi dan jarak. Bumi berada pada lapisan terbawah troposfer. Pada lapisan troposfer , ketinggian mempengaruhi suhu. Semakin tinggi permukaan maka suhunya akan semakin menurun (dingin). Ketika suhu panas, molekul udara mulai bergetar sehingga menyebabkan pembiasan acak. Hal itulah yang menyebabkan bintang terlihat berkedip.Berbeda dengan planet yang tidak begitu terpengaruh oleh getaran molekul udara sehingga planet tidak tampak berkelip.Disiang hari bintang juga memancarkan cahayanya namun karena cahaya dari bintang dapat diimbangi oleh cahaya matahari, cahaya bintang seolah-olah tidak terlihat. Jadi kesimpulannya atmosfer bumi berpengaruh terhadap cahaya bintang. Jika pada suatu tempat yang dingin, bintang tidak akan tampak berkelip.
Proses Terbentuknya Bintang
Sesuai dengan pengertian dari bintang yang adalah gas panas berbentuk bola berpijar. Awal mula bintang terbentuk karena adanya gangguan gravitasi di angkasa. Gangguan dapat berupa gangguan dari bintang sekitar maupun ledakan supernova. Gangguan tersebut menciptakan sebuah gumpalan dalam awan yang kemudian runtuh dan gravitasinya menghisap gas-gas disekitar. Gumpalan tersebut akhirnya mengalami tekanan,memanas dan kemudian mulai berputar. Semakin cepat perputarannya semakin banyak gas, debu yang terhisap yang berujung pada pertambahan suhu. Setelah kurang lebih jutaan tahun berlalu, akan terbentuk inti kecil,padat dan panasnya mencapai sekitar 1500K. Gas maupun debu disekitar kembali terhisap dan memberi energi kepada inti padat itu. Jika temperaturnya sudah mencapai 7 juta kelvin maka hidrogen mulai terurai menjadi helium dan melepaskan energi. Sejumlah materi kembali terus menerus memberi energi kepada inti tersebut selama jutaan tahun. Jika sejumlah massa tercapai dan panas tercukupi, protobintang akan melakukan semburan dua kutub untuk membersihkan bintang muda dari gas-gas dan debu. jika massa tidak mencukupi maka bintang tidak akan terbentuk. Gas-gas dan debu yang dibersihkan akan mengumpul membentuk planet-planet.
Umur Bintang
Seperti yang kita ketahui bahwa terjadi reaksi fusi atau pembakaran gas hidrogen menjadi helium untuk melepaskan energi di bintang. Semakin besar bintang , suhunya akan semakin meningkat yang artinya pembakaran hidrogen yang berlangsung akan lebih cepat pula dibandingkan dengan bintang berukuran kecil. Lamanya bintang hidup bergantung pada kecepatan reaksi fusi. Hal inilah yang menyebabkan bintang berukuran kecil dapat hidup lebih lama daripada bintang yang berukuran lebih besar. Seiring berjalannya waktu , bintang juga bisa mengalami kematian.
Bintang Jatuh
Di angkasa terdapat banyak bebatuan yang melayang bebas yang disebut meteoroid. Terkadang bebatuan ini bergerak mendekati bumi. Ketika meteoroid mendekati bumi, meteoroid akan tertarik oleh gravitasinya bumi. Meteoroid selanjutnya akan menumbuk lapisan bumi dan bergesekan. Gesekan antara meteoroid dengan lapisan bumi sangat dasyat begitu juga dengan panas yang dihasilkan sehingga dalam beberapa kasus meteoroid habis terbakar setelah bergesekan dan menimbulkan percikan api yang kita lihat sebagai bintang jatuh di langit. Jika ukuran meteoroid besar terkadang meteoroid tersebut tidak habis terbakar. Meteoroid terbakar diatmosfer disebut meteor sedangkan meteor yang tiba di bumi disebut meteorit. Jadi kesimpulannya bintang jatuh itu sebenarnya adalah meteor. Bintang jatuh tidak selalu terjadi dimalam hari melainkan juga di siang hari. Namun cahayanya dikalahkan oleh cahaya matahari yang membuatnya tidak terlihat.
3 comments
Click here for commentsSangat bermanfaat
ReplyBagus nih infonya
Replyyang ane penasaran bintangnya mati gimana kak ??
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon