Mengungkap Pembunuhan Dengan Bantuan Serangga



Enthomology Forensik
Kriminalitas


  Kali ini gua akan berbagi sedikit mengenai ilmu forensik yang gua baca dari berbagai referensi maupun jurnal biologi.  Bermula dari banyaknya kasus kriminalitas yang terjadi pada jaman digital ini muncul suatu pertanyaan bagaimana sih ahli forensik mengetahui usia jasad korban kriminal maupun penyebab kematiannya setelah dibiarkan beberapa hari ?. Seperti kasus kematian yuyun yang sempat heboh di media akhir-akhir ini. Bagaimana sih cara mereka mengetahui secara pasti berapa hari kematian gadis 14 tahun itu. Nah , semua itu berkaitan dengan ilmu forensik kedokteran khususnya dibidang enthomology forensik.
Kerangka Mayat


  Forensik Kedokteran adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang bergerak dalam bidang penyelidikan serta tugasnya akan sangat membantu dalam mengungkapkan siapa pelaku pembunuhan maupun hari kematian korban. Tidak hanya sampai situ , dengan ini kita juga bisa mengetahui apakah orang tersebut mati karena overdosis , keracunan dan masih banyak lagi. Salah satu kasus yang sering ditemui di indonesia adalah overdosis. Kasus overdosis tertinggi ada pada heroin. Diperkirakan bahwa setiap harinya ada 1 - 3 orang yang telah meninggal akibat overdosis heroin.

 

  Umumnya setelah manusia meninggal jasad mereka akan dipenuhi dengan berbagai macam serangga mulai dari lalat (diptera) , kumbang (coleoptera) maupun cacing. Meskipun terlihat menjijikan , ternyata mereka bisa dimanfaatkan loh. Ahli forensik menggunakan kesempatan ini untuk mengetahui kematian korban dengan cara mengindetifikasi kandungan obat yang terkandung dalam serangga tersebut. selain itu kehadiran lalat juga tidak bisa diremehkan.

Lalat Bangkai

 

  Berdasarkan ilmu enthomology forensik, ahli forensik dapat mengetahui berapa lama kematian korban dengan melihat umur dari perkembangbiakan lalat tersebut. Karena lalat datangnya tepat setelah manusia itu mati maka lalat bisa dijadikan indikator yang tepat untuk mengetahui selang waktu kematian. 
  
  

  Bau busuk dari jasad akan mengundang lalat itu untuk hinggap dibagian tubuh manusia serta meletakan telurnya di bagian tubuh manusia yang tertutupi seperti dibagian mulut, hidung maupun anus. Nah , selang beberapa hari telur tersebut akan berubah menjadi larva (1-2 hari) kemudian menjadi pupa (biasanya 18-24 hari) dan setelah mengalami metamorfosis sempurna akan menjadi imago.  Jika ditemukan pupa yang kosong berarti kematian orang tersebut sudah mencapai 20 hari.

Untuk mengetahui secara detail dapat dilihat dari video dibawah ini. Video ini mengenai Smithsonian yg mengilustrasikan kejadian ini. Dia menangkap Buck Ruxton dengan menggunakan bantuan larva.




  Dengan adanya enthomology forensik ini akan sangat membantu tim penyelidik untuk memecahkan kasus kriminal yang terjadi pada masa-masa ini. Seiring perkembangan teknologi, manusia akan semakin kaya pengetahuannya  dan tidak heran bahwa kedepannya segala sesuatu masalah bisa diselesaikan maupun dipecahkan dengan mudah.

Sumber jurnal :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3296382/
http://prasdianto.blogspot.co.id/2013/06/mengungkap-pembunuhan-dengan-bantuan.html


 
Previous
Next Post »

1 comments:

Click here for comments
Anonymous
admin
May 15, 2016 at 5:23 AM ×

baru tau kalo ternyata serangga bisa juga membantu doktor buat forensik

Congrats bro Anonymous you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar

- -

-                                                                                            -