Jagal-Pemuda Pancasila-Konspirasi

 Latar Belakang
 
Jagal

Setelah berakhirnya peristiwa G30S/PKI , PKI dituduh sebagai dalang dari pembunuhan ketujuh perwira tinggi indonesia. Bersamaan dengan itu , Anwar Conggo dan kawan-kawan kian naik pangkat dari preman pencatut karcis bioskop menjadi pasukan pembunuh. Mereka membantu TNI dalam menumpas  seluruh anggota PKI yang dianggap musuh negara. Mereka membunuh lebih dari 1 juta orang anti komunis maupun pihak yang tidak terlibat karena kesalahan identitas.

 Anwar selaku pendiri ormas PP (Pemuda Pancasila) telah membunuh ratusan orang dengan tangannya sendiri dan dikenal sebagai orang yang paling berbahaya di Medan,Sumatera Utara. Organisasi massa itu memiliki pengaruh yang kuat di Indonesia sehingga para pemimpin pada masa itu dapat menjadi menteri dan dengan santainya menceritakan kehebatan mereka saat membunuh , memeras , melakukan segala tindak kekerasan (Genosida), korupsi sampai mengakali pemilu.

Kejadian itu diungkapkannya sendiri melalui film dokumenter berjudul Jagal yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer seorang pemuda berkebangsaan amerika-inggris yang sekarang menetap di Denmark. Film Jagal menceritakan tentang pengakuan Anwar Conggo sebagai salah satu pembunuh PKI bersama dengan rekan-rekan ormas PP dengan ideologi mereka yaitu pancasila dan anti komunis. Dalam tayangan tersebut, mereka berusaha memerankan apa yang terjadi saat masa-masa itu dan menyesali segala bentuk tindakan yang telah dia perbuat tanpa memedulikan pandangan publik terhadap dirinya.

Proses pengambilan gambar sebagaian besar diambil di area Medan pada tahun 2005-2011. Proses pembuatannya juga sangat lama yakni 7 tahun lamanya sebelum akhirnya ditayangkan perdana di Toronto International Film Festival september 2012 lalu. Sebanding dengan proses pembuatannya, film ini mendapat penghargaan sebagai nominasi piala oscar (Academy Award) pada tanggal 24 januari 2014.  Namun, tidak sedikit juga yang memberi kritik pada film yang dibintangi oleh Anwar tersebut. Bahkan, diberitakan bahwa film dokumenter ini dibuat semata-mata untuk mengadu-domba negara China dengan Indonesia dikarenakan ditayangan tersebut terdapat aksi ormas PP yang memeras uang warga etnis tionghoa serta pengakuan membunuh dan menyiksa setiap warga tionghoa disetiap kesempatan. Peristiwa tersebut mengundang kontroversi dan perdebatan antar sesama warga Indonesia.

Gambaran





 Berdasarkan latar belakang diatas, efek samping dari film dokumenter Jagal sangat luar biasa. Banyak sekali perdebatan dan pertikaian yang terjadi sesama warga Indonesia. Sejarah kelam Indonesia seakan-akan diputar balikan dengan sengaja. Ada beberapa adengan yang menurut gue cukup parah :
- Adengan saat ormas PP mengunjungi setiap toko tionghoa dan memeras uang warga keturunan tionghoa.
- Adengan saat Anwar Conggo memerankan korban penyiksaan Herman dan ironisnya tayangan tersebut dipertontonkan oleh cucunya yang masih dibawah umur serta tayangan tersebut mengandung unsur kekerasan -_-
- Adengan saat Japto pemimpin ormas PP ngomongin anunya caddy golf -_-
- Adengan saat Jusuf Kalla masih menjadi anggota ormas PP dan secara langsung melegalkan preman di Indonesia dengan kata-katanya "Indonesia butuh preman ".
Dari pernyataan diatas, film ini sangat tidak wajar apabila ditonton oleh anak dibawah umur karena tidak ada unsur sensor disetiap tayangan. Terus terang gue sangat terkejut dikarenakan beberapa anggota PP yang dijuluki preman (berasal dari kata Freeman) sekarang dapat jadi pejabat negara diantaranya yaitu wakil presiden kita saat ini dan mantan gubernur Sumatera Utara tahun 2008-2011.
Beberapa perdebatan kian memanas, berikut adalah beberapa pendapat maupun komentar dari sudut pandang yang berbeda yang gue ambil dari kaskus :

- Posted by kampret.sempank
Gampang aja, ini mo ngadu domba NKRI sama China
kita tahu china itu lagi jadi rising star, dan di asia tenggara itu Indonesia punya peran vital, saat ini pengaruh ekonomi politik china sedang digalakan oleh china dan mengikis habis pengaruh ekonomi politik asu, nah asu gak mau china ngerangkul indonesia, negara terbesar di asean, Indonesia itu central karena negaranya besar dengan sumber daya yang luar biasa
ini yang asu gak suka, misahin dan buat jarak Indonesia China yg lagi mulai mesra...

makanya sampe dmasukin ke oscar....

biar sentimen anti indonesia berkembang di china dan brpengaruh ke politik luar negeri china indonesia, itu aja.

-Posted by Ninja.jiraiya.
 dah pernah nonton di kampus satu kelas sama dosen..
gw gak peduli dengan adu domba, konspirashit.. atau apalah..
agak OOT dikit
kalau cerita soal ORMAS PP
kebetulan di kampus, di kelas saya ada 2 orang mahasiswa yang jadi anggota ORMAS PP
ciri-cirinya?? kelakuan bejat, kekanak-kanakan, cuma bisa anggar ikut organisasi a-z, otak cuma 1 cc salah satu dosen ane juga dah wanti-wanti siapa yang ketahuan ikut ormas PP langsung dapat nilai Esaat kami sekelas nonton film jagal ini, tampak sekali dua teman saya itu tampak sangat SENANG dan BANGGA dengan Anwar Congoyou know what ?? pada saat adengan pedagang tionghoa di palakin PP, mereka berdua malah ketawa dan bahkan beberapa teman pribumi yang lain ikut MENIRUKAN INTONASI SUARA MALAKIN PEDANGANG"Aku minta tolong kali lah ini cek.. Tapi bukan minta tolong biasa" banyak ikut-ikutan ngomong gitu berulang-ulang.. Terlepas dari bercanda atau memang mau menjatuhkan..tentu saja dua orang teman saya yg ormas PP itu dah w black list..
gak akan gw bantu mereka lagi di kampus
tiga semester gw backup mereka di tugas, UTS, bahkan UAS gini balasan yang saya terima??
di depan ngemis-ngemis jawaban/bantuan, tapi dibelakang di tikam dengan penghinaan isu SARA
terima kasih deh buat film ini, berkat nonton film ini gw jadi tahu mana teman pribumi yang BAIK mana pribumiyang BACKSTABBER. 

Posted by gatsujks
Lebih mudah percaya sama anwar congo karena dia saksi dan pelaku sejarah. Nama, alamat dan identitas diri jelas

Menurut gue, perbedaan pandangan lah yang menjadi poin utama pemicu kekeliruan. Didalam tayangan tersebut ada sifat "shocking" atau dengan kata lain kejutan yang tidak pernah terbayangkan. Hal inilah yang berhasil memancing emosi dan rasa prihatin sebagian warga Indonesia. Film ini juga tidak bermaksud untuk mengadu domba melainkan untuk meluruskan pemikiran kita. Ambilah sisi positifnya. Perilaku tidak wajar masa itu telah menjadi kenangan kelam bagi kita. Sejarah akan tetap menjadi sejarah. Tidak bisa diubah namun akan selalu terukir. Sejarah dipelajari bukan untuk saling mendendam , mencaci tapi untuk dimengerti dan untuk peradaban yang lebih baik. 

Buat yang mau nonton : Jagal - The Act of Killing

Sumber : 
http://www.kaskus.co.id/thread/52e07ae15bcb172d08000445/warga-china-geram-usai-tonton-film-jagal-dari-indonesia/ 
https://id.wikipedia.org/wiki/Jagal 

Previous
Next Post »

- -

-                                                                                            -